Tubuh kita layaknya sebuah mesin, masing-masing sel dan organ dalam tubuh kita bekerja secara sinergis dan berkesinambungan. Agar dapat bekerja secara optimal maka tubuh memerlukan energi untuk kelangsungan kerjanya. Energi dihasilkan oleh sel dari hasil metabolisme makanan dan oksigen (O2). Makanan diperoleh dari hasil pencernaan dalam tubuh dan O2 diperoleh dari udara yang kita hirup setiap saat. Produk sampingan atau sampah yang dihasilkan dan pembentukan energi ini menghasilkan karbondioksida (CO2).
Sepasang paru-paru yang kita miliki sangat berperan dalam
proses pertukaran O2 dan CO2. Ukuran paru yang kanan lebih besar (620 gram) daripada
yang kiri (560 gram). O2 masuk saat kita menghirup udara dan
CO2 keluar saat kita menghembuskan napas.
O2 dan CO2 diedarkan dan diangkut oleh darah dari dan menuju
paru-paru. Tempat pertukaran dalam paru-paru ini luas permukaannya mencapai 90
meter persegi atau hampir setara dengan luas lapangan tenis. Sungguh suatu
rancangan yang luar biasa permukaan seluas itu bisa dipadatkan pada kedua
paru-paru kita.
Proses pertukaran O2 dan CO2 berlangsung di rongga-rongga yang terdapat pada
paru-paru kita. Tak heran untuk proses pertukarannya yang setiap harinya
mencapai 15.000 liter udara dibutuhkan tempat yang begitu luas. Seperti
layaknya sebuah kasur busa yang begitu banyak mempunyai rongga udara, paru-paru
kita pun memilikinya yang disebut 'alveolus'. Bahkan jumlahnya bisa
mencapai 600 juta.
Setiap alveolus mempunyai pembuluh darah kapiler yang
menyelimuti dindingnya. Begitu banyaknya pembuluh darah yang ada sehingga
apabila disambung-sambung, panjangnya bisa mencapai 1.500 kilometer. Disinilah
sel-sel darah melewatinya dengan antri satu-persatu, ya karena memang ukuran pembuluh
darah ini sangat kecil sekali. Waktu yang dibutuhkan oleh sel darah untuk
melewati pembuluh kapiler ini hanya 0,8 detik ketika kita beristirahat, dan
jika kita sedang berolah raga, waktu yang dibutuhkan lebih cepat yaitu 0,3
detik.
Darah yang masuk ke alveolus membawa CO2 untuk dibuang yang dikumpulkannya dari sel-sel tubuh
kita, itu sebabnya mengapa darah yang menuju alveolus berwarna kebiruan karena
memang begitu banyak mengandung CO2.
Sementara itu, darah yang keluar dari alveolus berwarna merah dan kaya
akan O2, itu karena setelah membuang CO2 darah mengambil O2.
Alveolus
tersusun rapi di ujung setiap 'bronkiolus'. Bronkiolus sendiri merupakan
pipa-pipa yang sangat kecil yang merupakan percabangan dari 'bronkus'. Begitu
kecilnya bronkiolus ini sehingga apabila disusun sejajar seperti pipa maka 50
buah bronkiolus hanya berukuran lebar 1 cm saja.
KITA TIDAK BISA HIDUP LEBIH DARI 3 MENIT TANPA O2
Paru-paru
kita bisa diisi sampai dengan 5 liter udara. Dalam pernapasan normal kita hanya
menggunakan sepersepuluh dari kapasitas paru-paru kita. Dengan demikian udara
yang kita hirup untuk sekali bernapas rata-rata 500 cc.
Kebanyakan kita yang jarang berolahraga, hanya terbiasa
menggunakan sepersepuluh kapasitas paru-parunya. Sehingga, walaupun sebagian
paru-parunya ada kerusakan, dia tidak akan mengetahuinya. Untukitu sebelum
paru-paru kita dalam bahaya, maka jagalah kesehatan paru-paru kita dengan
menjauhi rokok dan olahraga secara teratur.
Berbeda
dengan organ tubuh lainnya, paru-paru tidak memiliki sistem pertahanan sehebat
organ lainnya, dan paruparu sangat peka terhadap mutu udara yang masuk ke
dalamnya. Oleh karena itu, hiruplah udara segar di pagi hari sebanyakbanyaknya
sebelum polusi udara mengotori lingkungan kita, khususnya yang hidup di kota metropolitan seperti Jakarta , yang sudah sangat sulit mendapatkan
udara segar yang sehat dan bersih.
Jenis olahraga yang baik untuk setiap orang,
harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan usianya. Tetapi jenis olahraga yang
baik untuk kesehatan paru-paru dan tubuh adalah olahraga yang membuat
pernapasan lebih cepat dan dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar